Selasa, 08 Mei 2012

PENTINGNYA Mengikuti Perkembangan Zaman Dalam BERBISNIS


Selama ini, masih banyak Para Pengusaha yang “menawarkan” Bisnis dan
Dagangannya melalui jalur tradisional, door to door, MLM ( Mulut Lewat
Mulut), dan jalur tradisional lainnya alias Offline.
Lupa atau terlampau sibuk untuk “mencoba”, dan mengikuti perkembangan
zaman yang sudah semakin berkembang. Disisi lain, para konsumen yang
biasanya beli Barang atau Jasa ke toko, pasar atau mall. Beralih beli
Barang atau Jasa ke Dunia Maya, Pasar Maya atau via Online.
Banyak Para Pengusaha yang belum punya Website untuk “memasarkan”
Produknya, atau sudah punya Website tapi bingung harus diapakan dan
bagaimana caranya untuk mendapatkan banyak pembeli dari Si Maya
(Websitenya) itu…
Untuk SOLUSINYA, akan diadakan Workshop 2 Hari yang berisi
MATERI-MATERI SUPER seperti :
- Membuat Website Full SEO, “From Zero to Expert”
- Tips dan Trik Internet Marketing GRATIS, Hasil PULUHAN JUTA
- Pemanfaatan Sosial Media seperti Facebook, Twitter, Youtube,
Blogger, Wordpress, dll Untuk Mendongkrak dan MELEDAKKAN Penjualan
ANDA
- Memaksimalkan Blackberry untuk MARKETING ONLINE
- Riset Kata Kunci untuk mengetahui Kebutuhan Pasar, dan Tips serta
Trick Mendapatkan Konsumen yang Segmented
- Teknik Optimasi atau SEO (Searh Engine Optimization), agar Produk
ANDA ada dihalaman 1 Google. Sehingga lebih banyak dilihat dan dibaca
Calon Konsumen ANDA, sehingga Penjualan ANDA bisa MELEDAK dan UANG
ANDA BERTAMBAH BANYAK…
Yang akan diisi oleh PEMATERI-PEMATERI HEBAT dan BERPENGALAMAN, seperti :
1. ISPARMO ~> Seorang Praktisi dan Trainer Internet Marketing, Profil
dapat dilihat di ~> Isparmo.Web.Id
2. MUSA ~> Broker Online (2010), Designer Website (2005), dan SEO
(2009) ~> MusaSukses.Com

3. HERU PRAYUDI ~> Penyedia Jasa Penambah Follower Twitter, dan Member Fans Page Facebook
Workshop Internet Marketing ini akan diadakan pada tanggal 17-18 Mei
2012, jam 09.00 – 15.00 wib. Di Klinik Na-Tura – Margonda, Depok
(Klinik Pak Aris Permana, seberang BSI Margonda).
*Lokasi bisa dilihat di ~> PETA
Workshop 2 Hari dengan Investasi Rp 700.000,- (On The Spot) atau Rp
500.000,- jika ANDA mendaftar dari SEKARANG sampai tanggal 9 Mei 2012
atau Rp 600.000,- jika ANDA Mendaftar dari tanggal 10 – 16 Mei 2012
DAPATKAN BONUS-BONUS Berikut :
1. PLUS DAPAT Domain
2. PLUS DAPAT Hosting
3. PLUS DAPAT Themes Unik dan Menarik
4. PLUS DAPAT Konsumsi Makan Siang
5. PLUS DAPAT Snack Pagi “Siomay Aisha” Pak Edy 2X
6. PLUS DAPAT Snack Sore “Pisang Ijo” Bu Ines 2X
7. PLUS DAPAT Foto Bareng Pembicara ;-)
Biasanya, untuk membuat Website saja butuh Rp 1.500.000,-
Disini, Rp 700.000,- (On The Spot) dapat WEBSITE FULL SEO dan ILMU
serta PLUS-PLUS yang BUANYUAK
DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA, Tempat TERBATAS ^_^
Pendaftaran, Hubungi Musa di ~>
HP : 0813 2024 2024 (WhatsApp)
BB : 26 c54 d05

sumber : MusaSukses.com

Sabtu, 24 Maret 2012

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA -


Cerita bermula ketika aku masih kecil , aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, Ibu sering memberikan porsi nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, Ibu berkata :
"Makanlah nak ,Ibu tidak lapar".


-KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA-


Ketika saya mulai tumbuh dewasa , Ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah , Ibu berharap dari ikan hasil pancingan ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan . Sepulang memancing , Ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera . Sewaktu aku memakan sup ikan itu , Ibu duduk disamping saya dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan . Aku melihat Ibu seperti itu , hatiku tersentuh , lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada Ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya , dan Ibu berkata :
"Makanlah nak... , Ibu tidak suka ikan"


-KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA-


Sekarang aku sudah masuk SMP , demi membiayai sekolah abang dan kakakku , Ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel , dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. aku terbangun dari tempat tidurku , melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah , sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum manis dan berkata :
"Cepatlah tidur nak, ibu tidak capek"


-KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT-


Ketika ujian tiba, Ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh , aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :
"Minumlah nak , Ibu tidak haus!"


-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA-


Setelah kepergian ayah karena sakit , Ibu harus merangkap sebagai ayah dan Ibu . Dengan berpegang pada pekerjaan Ibu yang dulu , dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri . Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondis keluarga yang semakin parah , ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku membantu ibu baik masalah besar maupun masalah kecil . Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara , seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi . Tetapi ibu yang memang 'keras kepala' tidak mengindahkan nasehat mereka , ibu berkata :
"Ibu tidak butuh cinta".


-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM-


Setelah aku , kakakku tamat dari sekolah dan bekerja , ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun . Tetapi ibu tidak mau , ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu , tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut . Ibu berkata :
"Ibu sudah punya uang"
 

-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH-


Setelah lulus dari S1 , aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di
Amerika. Tetapi Ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Nak...Ibu tidak terbiasa"


-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN-

Setelah memasuki usianya yang tua , Ibu terkena penyakit kanker lambung & harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat Ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku
terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibu sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata :
"Jangan menangis nak... , Ibu tidak sakit"



Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
" Terima kasih ibu ! "

Untuk Bahan Renungan Kita Bersama.
Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan
waktu kita untuk Berbincang & Berbagi dengan Ibu kita?

Di tengah- tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan kekasih kita, kita pasti lebih peduli dengan kekasih kita . Buktinya , kita selalu cemas akan kabar kekasih kita , cemas apakah dia sudah makan atau belum , cemas apakah dia bahagia bila di samping kita . Namun , apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari Ibu kita?
Cemas apakah Ibu kita sudah makan atau belum?
Cemas apakah Ibu kita sudah bahagia atau belum?
Apakah ini benar?
Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi Ibu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata"MENYESAL" di kemudian hari.

sumber : posting salah satu sahabat.

Jumat, 23 Maret 2012

Rumah Tusuk Sate VS Sedekah (Hasil Studi Kasus)

Menempati rumah tusuk sate, sama juga dengan menempati rumah sumber malapetaka dan bencana. Itulah mitos yang berkembang di masyarakat kita dan beberapa ilmu ramalan keberuntungan. Bahkan dalam sebuah buku berjudul “Dialog Manusia dengan Jin” yang saya pernah baca, jin yang diwawancarai mengatakan kalau iblis dan jin-jin jahat suka tinggal di rumah tusuk sate ini. Saya tidak tahu jin itu ngomong bener apa ngelantur….. 

Saat itu tahun 2000-an, teman saya mendirikan sebuah toko komputer di tempat tusuk sate. Pintu tokonya berhadapan tepat dengan jalan di depannya. Bukan hanya itu, posisi tokonya dengan jalan raya bahkan menjorok (lebih rendah) sekitar 1 meter.

Dalam ramalan keberuntungan bisnis, tempat seperti ini adalah tempat yang sangat tidak cocok untuk berbisnis. Sebuah tempat yang akan dijauhi oleh namanya keberuntungan dan rejeki berlimpah. Sebuah tempat yang tidak akan sukses dipakai untuk membuka usaha.

Sewaktu mendirikan usahanya pertama kali, saya sempat bilang pada teman saya; mengapa kok mencari tempat seperti ini? Teman saya menjawab; karena dia tidak punya modal untuk sewa tempat yang lebih bagus lokasinya. Kebetulan dia dapat harga sewa sangat murah dan itupun bisa dicicil pula. Itulah awal mula bagaimana teman saya membuka usaha di tempat tusuk sate…karena sebuah keterpaksaan….. 

Beberapa orang yang punya rumah di tempat tusuk sate punya beberapa trik untuk mengatasinya. Ada yang menambahkan tembok di depan pintunya, atau menghadapkan pintu ke arah lain. Tapi teman saya ini punya sebuah trik jitu untuk mengatasi rumah tusuk sate; yaitu SEDEKAH.

Sedekah adalah sebuah KEKUATAN yang dikatakan Allah SWT bisa mengalahkan 5 (lima) elemen alam (tanah, besi, api, air, dan angin). Dan teman saya sangat yakin, kalau 5 kekuatan alam itu saja bisa dikalahkan sedekah, hanya mitos tusuk sate saja pasti dengan mudah diatasi dengan SEDEKAH….. 

Teman saya mendirikan usahanya tahun 2001, sampai saat ini pun usaha teman saya tetap di tempat itu, dan dia bisa menghidupi keluarganya, dan mendirikan sebuah rumah dari usaha tersebut. Setiap hari dia selalu bersedekah, karena menurutnya sedekah itu seperti bernafas, kita sangat membutuhkannya. Saya banyak mendapatkan pelajaran akan arti SEDEKAH dari dia.

Terlepas dari percaya tidaknya kita akan ramalan tersebut, saya ingin menunjukkan bahwa SEDEKAH adalah sebuah solusi praktis yang bisa mengalahkan buruknya keberuntungan. Jika ingin rejeki berlimpah, maka rajinlah bersedekah seperti teman saya….. 

Tuhan tidak akan memberi rejeki berdasarkan apa dan dimana tempat kita. Tuhan tidak akan menghentikan anugerah rejekiNya jika kita tinggal di tempat tusuk sate. Saya lebih percaya logika agama dari pada logika manusia (ramalan) dalam hal ini.

Semoga artikel ini membawa manfaat, sukses untuk anda…

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : motivasi.petamalang.com

Rabu, 21 Maret 2012

10 Keajaiban Sedekah

10 Keajaiban Sedekah

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW banyak menjelaskan tentang keajaiban sedekah.

Beberapa keajaiban sedekah tersebut diantaranya adalah:
1. Sedekah bisa melepaskan pelakunya dari bencana.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana."

2. Sedekah merupakan obat penyakit pada tubuh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Obatilah penyakitmu dengan bersedekah."

3. Sedekah sebagai benteng buat diri kita.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bentengilah harta bendamu dengan sedekah."

4. Sedekah sebagai pemadam kemurkaan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah."

5. Sedekah bisa menambah keakraban sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah adalah hadiah. Maka, berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih sayanglah kalian dengan saling memberi sedekah."

6. Sedekah dapat menambah umur.
"Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."

7. Sedekah mampu menanamkan rasa belas kasihan dalam hati.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa mendapatkan kesedihan hati, maka berikanlah sedekah."

8. Sedekah sebagai syafaat kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang akan menaungi orang mukmin pada hari kiamat kelak adalah sedekah."

9. Sedekah menuai pahala yang termat besar.
Dalam sebuah atsar disebutkan,
"Barang siapa bersedekah dengan sebiji tamar, kelak di hari kiamat dia akan mendapat pahala sebesar gunung yang berada di atas timbangan amalnya."

10. Sedekah sebagai wasilah menambah rezeki.
Rasululah SAW bersabda,
"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, bahkan akan bertambah, akan bertambah, dan akan bertambah."

Itulah beberapa hadits mengenai khasiat sedekah.
Maka Pancinglah rezeki dengan bersedekah.

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi....

sumber : uswahislam.blogspot.com
Related Posts Widget for Blogger

Kamis, 15 Maret 2012

Manfaat Silahturahmi

Manfaat Silaturahmi :

1. Mendapat Rahmat Allah

Menyambung tali silaturahmi itu hukumnya wajib, terutama bagi sesama muslim diharamkan untuk memutuskannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Tidak ada satu kebaikanpun yg pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak ada satu dosapun yg adzabnya lebih cepat diperoleh, melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi"
"Rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum, jika didalamnya ada orang yg memutuskan silaturahmi"





2. Kemudahan Rezeki dan Umur yang Panjang

Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda, “Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahmi. [Mutafaq ‘alaih]

3. Masuk Surga

Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang mengambil tanggungjawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya akan dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dipalangkan, dan ia aman masuk ke dalam surga. (Kanzul ‘Ummal).

Orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari mati dengan cara tidak baik, dicintai Allah dan dicintai keluarganya.


Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga dari Allah SWT: Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan akan ke surga”. Rasulullah menjawab; “Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi“. (HR. Bukhari).


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


Sumber : alfannur.blogspot.com

Sebab-Sebab Turunnya Rizki

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta`ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimanafirman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

- Tawakkal Kepada Allah

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,
"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)
Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,
"Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,
"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."
Juga firman Allah yang lain,artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)
- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,
"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)

Dhu`afa` (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta`ala berfirman, artinya,
"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu` hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : sedekah.net

Rabu, 07 Maret 2012

Membeli Waktu Ayah

''MEMBELI WAKTU AYAH''

Seperti biasa Rudi, kepala
cabang di sebuah perusahaan
swasta terkemuka di Jakarta,
tiba di rumahnya pada pukul 9
malam. Tidak seperti biasanya,
Imron, putra pertamanya yang
baru duduk di kelas dua SD yang
membukakan pintu. Ia
nampaknya sudah menunggu
cukup lama.
“Kok, belum tidur?” sapa
Rudi sambil mencium anaknya.
Biasanya, Imron memang sudah
lelap ketika ia pulang dan baru
terjaga ketika ia akan berangkat
ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah
menuju ruang keluarga, Imron
menjawab, “Aku nunggu Ayah
pulang. Sebab aku mau tanya
berapa sih gaji Ayah?”
“Lho, tumben, kok nanya gaji
Ayah? Mau minta uang lagi,
ya?”
“Ah, enggak. Pengen tahu
aja.”
“Oke. Kamu boleh hitung
sendiri. Setiap hari Ayah bekerja
sekitar 10 jam dan dibayar Rp
400.000,-. Dan setiap bulan
rata-rata dihitung 25 hari kerja,
Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan
berapa, hayo?”
Imron berlari mengambil kertas
dan pensilnya dari meja belajar,
sementara ayahnya melepas
sepatu dan menyalakan televisi.
Ketika Rudi beranjak menuju
kamar untuk berganti pakaian,
Imron berlari mengikutinya.
“Kalau satu hari ayah dibayar
Rp 400.000,- untuk 10 jam,
berarti satu jam ayah digaji Rp
40.000,- dong,” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah,
sekarang cuci kaki, bobok,”
perintah Rudi.
Tetapi Imron tak beranjak.
Sambil menyaksikan ayahnya
berganti pakaian, Imron kembali
bertanya, “Ayah, aku boleh
pinjam uang Rp 5.000,-
nggak?”
“Sudah, nggak usah macam-
macam lagi. Buat apa minta
uang malam-malam begini?
Ayah capek. Dan mau mandi
dulu. Tidurlah.”
“Tapi, Ayah…” Kesabaran
Rudi habis.
“Ayah bilang tidur!”
hardiknya mengejutkan Imron.
Anak kecil itu pun berbalik
menuju kamarnya. Usai mandi,
Rudi nampak menyesali
hardikannya, Ia pun menengok
Imron di kamar tidurnya. Anak
kesayangannya itu belum tidur.
Imron didapatinya sedang
terisak-isak pelan sambil
memegang uang Rp 15.000,- di
tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus
kepala bocah kecil itu, Rudi
berkata, “Maafkan Ayah, Nak.
Ayah sayang sama Imron. Buat
apa sih minta uang malam-
malam begini? Kalau mau beli
mainan, besok’ kan bisa.
Jangankan Rp 5.000,- lebih dari
itu pun ayah kasih.”
“Ayah, aku nggak minta uang.
Aku pinjam. Nanti aku
kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan
selama minggu ini.”
“Iya, iya, tapi buat apa?”
tanya Rudi lembut.
“Aku menunggu Ayah dari jam
8. Aku mau ajak Ayah main ular
tangga. Tiga puluh menit saja.
Ibu sering bilang kalau waktu
Ayah itu sangat berharga. Jadi,
aku mau beli waktu ayah. Aku
buka tabunganku, ada Rp
15.000,-. Tapi karena Ayah
bilang satu jam Ayah dibayar Rp
40.000,-, maka setengah jam
harus Rp 20.000,-. Duit
tabunganku kurang Rp 5.000,-.
Makanya aku mau pinjam dari
Ayah,” kata Imron polos.
Rudi terdiam. Ia kehilangan
kata-kata. Dipeluknya bocah
kecil itu erat-erat.


Semoga kita bisa lebih menghargai waktu u/ keluarga tercinta...


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...

Minggu, 26 Februari 2012

7 Steps to Achieving Potential Life

The spirit of the morning ...

Everyone longed for a better future; success in career, home and social relations, but we often hit by various constraints. And the biggest obstacle, however, lies in ourselves. Through his work, Joel Osteen challenges us to get out of the narrow mindset and start thinking with a new paradigm.

There are 7 steps that we achieve the maximum potential life:

* The first step is to expand horizons.

You have to look at life with eyes of faith, look at yourself is bolted to a higher level. You must have a clear mental picture of what you will achieve. This picture should be a part of you, in your mind, in your conversation, seep into your subconscious mind, in deeds and in every
aspects of life.

* Step two is to develop a healthy self image.

That means you have to underpin the picture yourself on what God says about you. Achieving the goal of your success depends on how you perceive yourself and how you feel about yourself. Because it will determine your level of confidence in the act. The fact that you will never shot higher than what you think about yourself

* Step three is to discover the power behind the mind and speech.

The main target of the attack the enemy is thinking. He knew if he managed to control and manipulate what you think, then he will work to control and manipulate all your life.
Determine the attitude of mind, attitude and self image. The mind set goals. The Bible warns us to always keep your thoughts.

* The fourth step is the release of the past, let it go ...

You may have lost everything that no one should experience in life. If you want to live victoriously, you should not memakaitrauma past as an excuse to make bad choices at this time. You must have the courage not to make the past as a reason for this attitude burukmuselama, or justify your actions to not forgive someone.

* Step five is to find strength in the worst circumstances

We have to be: "I can just drop a few times in this life, but but I will not continue to live down there." We all face challenges in life. We all have things that come against us. We may be imposed from outside, but the key to victorious living is to learn how to rise again from the inside.


* Step six is ​​to give with joy.

One of the biggest challenges we face is the temptation to live selfish. For we know that God does want the best for us, He wants us to prosper, to enjoy the grace and many more that He has provided for us, but sometimes we forget and get caught up in selfish behavior. Surely we will experience more joy than I ever imagined when we want to share life with others.

* Step seven is to choose to be happy today.

You do not have to wait until all your problems solved. You do not have to postpone happiness until you reach all your target. God wants you to be happy any condition, right now!


Let's Dream ...
Let's Share ...

Wonders of the Alms For Business

Alms own mystery for mankind. Charity can bring a blessing, sometimes it's a real blessing. Many have already proved this. Have you wrote "googling". So what if our businesses are also decorated with the charity? Hemmm would be wonderful. Blessings will always tercurahkan on your business.

I remember well, in 2000's I was never disappointed with the name of charity. Imagine, I have a business that generates a lot of profit at the time. After reading a book that talks about charity, I was practicing. Eh, the results are not as written in the book. Instead, I attempt to be deteriorating and eventually closed. But finally I realized, I do not want to prejudice to God. I still think positively deal with this problem, and finally all of my back on God. Maybe I lack iklas, or indeed God had other plans are better for my business forward.

Finally alms really proven to me. When I sell the inventory of office, I met many people who inspire new business for me. Some people work with me and some others I took the idea of my other businesses.

From my experience above, I can finally take the conclusion; iklas and keep thinking positive is the key to give alms to the smoothness of our business. If the effect is not charity we feel at once like a story most people, would we feel when we really need it. Remember God has promised to double every charity that we remove it, no matter how small it is.

Let's Dream ...
Let's Share ...

What Are Muslim Teachings On Wealth And Poverty?

Those endowed with extraordinary gifts (the wealthy) should make use of it in catering for the interest of others and for development. Keep in mind that nothing that we "own" is actually ours. It belongs to Allah (the One God). That money in your wallet is not yours, but rather God gave it to you (so use it wisely by putting it towards something good). Thus that means that the homeless man at the corner has a right to your hard earnings so be generous & trust that Allah will pay you back many fold, (if not in this life than the next).

Zakah is one of the 5 pillars of Islam. Enjoining Zakah (obligatory charity) on the rich;
to take a portion of their wealth and give it to the poor. The system of Zakah, set down by Islam, is just to help the poor find means of sustenance through what they receive from Zakah, be it in form of annual payments or through granting them permanent financial security.

One of the most important principles of Islam is that all things belong to God, and that wealth is therefore held by human beings in trust. The word zakat means both 'purification' and 'growth'. Our possessions are purified by setting aside a proportion for those in need, and, like the pruning of plants, this cutting back balances and encourages new growth. Each Muslim calculates his or her own zakat individually. For most purposes this involves the payment each year of 2 1/2 % of one's capital.

A pious person may also give as much as he or she pleases as sadaqa, and does so preferably in secret. Although this word can be translated as 'voluntary charity' it has a wider meaning. The Prophet said 'even meeting your brother with a cheerful face is charity.'

The Prophet Muhammad (peace be upon him) said:

'Charity is a necessity for every Muslim. ' He was asked: 'What if a person has nothing?' The Prophet replied: 'He should work with his own hands for his benefit and then give something out of such earnings in charity.' The Companions asked: 'What if he is not able to work?' The Prophet said: 'He should help poor and needy persons.' The Companions further asked 'What if he cannot do even that?' The Prophet said 'He should urge others to do good.' The Companions said 'What if he lacks that also?' The Prophet said "He should check himself from doing evil. That is also charity."

Giving What We Can

Charity Quotations

Many people have spoken eloquently on the topic of charity or aid. Here is a collection of quotations from a wide variety of sources, ranging from the conservative to the radical. We hope you find them challenging and interesting.

“A man’s true wealth is the good he does in this world.”

— Muhammad (570 – 632 CE).



“Is the rich world aware of how four billion of the six billion live? If we were aware, we would want to help out, we’d want to get involved.”

— Bill Gates (1955 –)




“But history will judge you, and as the years pass, you will ultimately judge yourself, in the extent to which you have used your gifts and talents to lighten and enrich the lives of your fellow men. In your hands lies the future of your world and the fulfillment of the best qualities of your own spirit.”

— Robert F. Kennedy (speech at Berkeley, 1966)




“If a free society cannot help the many who are poor, it cannot save the few who are rich.”

— John F. Kennedy (Inaugural Address, 1961)

Zakat and Sadaqah Increase Wealth

By: Shaheed Ayatullah Abdul Husain Dastghaib Shirazi
In the following Qur’anic ayats Allah (S.w.T.) promises that anything spent in Allah (S.w.T.)’s way will be amply rewarded both in this world and the hereafter,
“…and He causes Charitable deeds to prosper.” (Surah al-Baqarah 2: 276)
“…and whatever thing you spend, He exceeds it in reward, and He is the best of Sustainers.” (Surah Saba 34: 39)
“…and whatever you give in charity, desiring Allah’s pleasure it is these (persons) that shall get manifold.” (Surah ar-Rūm 30: 39)
Paying Zakat and spending it in the prescribed manner increases one’s wealth. The stingy and the niggardly believe that they will be impoverished if they spend in Allah (S.w.T.)’s ways, in direct contradiction to what Allah (S.w.T.) has promised in His holy Qur’an and the traditions of Ahl ul-Bayt (a.s.), some of which are mentioned below.
In the sermon of Fadak, Janabe Fatimah Zahra (S) says,
“Allah has appointed faith for purifying you from polytheism and made prayer Wajib to cleanse you from pride and arrogance. Made Zakat obligatory to purify you from miserliness and parsimony. (so that man is imbued with the goodly quality of charitableness and is purified of the impurity of sinful deeds). And this is also the cause for increasing your sustenance.”
It is related from Hazrat Amir ul-Mu’minīn ‘Ali (a.s.): “One who spends for a good cause is recompensed by Allah in this world and there is also an increase in his reward of the hereafter.” (al-Kāfi)
‘Ali (a.s.) also said,
“Seek the sustenance through Sadaqah” (Wasa’il ul-Shia Vol. 6 page 259)
It is mentioned in the book Oddatud Dai that Imam Ja’far as-Sadiq (a.s.) asked his son,
“How much amount is there for household expenses?”
“Forty Dinars,” replied the son.
Imam (a.s.) told him give in charity all the forty Dinars. The son said that there was nothing else apart from the forty Dinars. Imam (a.s.) said,
“You donate all of it in charity, the Almighty Allah will recompense it. Don’t you know that there is a key to everything? And the key to sustenance is Sadaqah.” His son Muhammad gave away the forty Dinars in charity, Ten days had hardly passed when Imam (a.s.) received four thousand Dinars. He told his son,
“O Son! We had given forty Dinars and Allah gave us four thousand in return.”
Amir ul-Mu’minīn ‘Ali (a.s.) says in Nahjul Balagha that whenever poverty strikes, you must trade with Allah by giving Sadaqah.
Imam Riďa (a.s.) asked his slave,
“Have you given anything in the way of Allah today?”
“No! By Allah,” replied the slave.
“Then how would Allah give us anything in return?” said Imam (a.s.).
Explaining the Qur’anic Verse,
“…and whatever thing you spend, He exceeds it in reward and He is the best of sustainers.” (Surah Saba 34: 39)
Imam Sadiq (a.s.) said,
“Do you think Allah goes back on His word?”
“No!” replied the narrator,
“Then why do you not receive the recompense of your charity?”
“I don’t know”, said the narrator.
Imam (a.s.) said, “If one of you acquires Halāl sustenance and spends even a Dirham from it, he is certainly recompensed for it.” (al-Kāfi Vol. 2 page 595)
It means that if he is not recompensed, either the money was acquired unlawfully or it was spent in an illegal way.